Minyak Sedikit Turun, Tapi Masih Deket Tertinggi Sebulan


PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga minyak turun tipis di sesi Asia hari Rabu (3/9), tapi masih nempel deket level tertinggi sebulan. Penyebabnya, sanksi baru dari AS ke jaringan perusahaan pelayaran dan kapal yang dituding nyelundupin minyak Iran dengan label palsu jadi minyak Irak.

Minyak Brent turun 19 sen (0,3%) ke US$68,95/barel, sedangkan WTI turun 16 sen (0,2%) ke US$65,43/barel.

Sebelumnya, kedua acuan minyak ini sempet naik lebih dari 1% gara-gara sanksi tersebut, yang bikin pasar mikir suplai bakal makin ketat.

Menurut Priyanka Sachdeva dari Phillip Nova, volatilitas masih tinggi karena faktor geopolitik dan sanksi ke Iran, yang bikin harga minyak betah di level kuatnya. Pasar juga lagi nunggu hasil pertemuan OPEC+ tanggal 7 September, meski analis bilang kemungkinan besar mereka bakal tahan produksi di level sekarang.

Selain itu, harga minyak juga ketopang oleh ekspektasi penurunan stok minyak mentah AS sekitar 3,4 juta barel minggu lalu, termasuk bensin dan distilat. Tapi, data ekonomi AS yang lemah—khususnya manufaktur yang kontraksi enam bulan berturut-turut akibat tarif Trump—bikin harga minyak susah naik lebih tinggi karena outlook demand jadi makin suram.

Comments

Popular posts from this blog

Dolar AS Kembali Menguat Pagi Ini ke Level Rp 15.774

Indeks Harga PCE AS Naik 0,2% Sesuai Perkiraan

Emas Naik Karena Dolar yang Melemah di Tengah Kekhawatiran Tarif