Harga Emas Tergelincir dari Rekor, Pasar Waspadai Data Tenaga Kerja AS
PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga emas dunia mengalami koreksi pada perdagangan Kamis pagi setelah sempat menyentuh rekor tertinggi. Investor mengambil langkah hati-hati menjelang rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang dinilai dapat menjadi penentu arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Sentimen pasar kini tertuju pada laporan Non-Farm Payrolls (NFP) Agustus yang diperkirakan hanya akan mencatat pertumbuhan 78 ribu pekerjaan. Angka ini jauh di bawah tren historis dan berpotensi menunda ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Selain itu, pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai potensi perubahan kebijakan dagang juga menambah ketidakpastian, sehingga membuat sebagian investor mengurangi eksposur terhadap emas sebagai aset lindung nilai.
Dari sisi teknikal, indikator harian emas menunjukkan tekanan jual. Beberapa osilator seperti RSI dan Stochastic mengindikasikan kondisi jenuh beli (overbought) sebelumnya kini bergeser menuju fase koreksi. Sementara itu, sinyal Moving Average pada grafik harian memberi indikasi strong sell, menandakan adanya potensi pelemahan lanjutan.
Level support terdekat diperkirakan berada di US$3.500, sementara resistance jangka pendek ada di sekitar US$3.600. Jika harga gagal bertahan di atas level support, ruang penurunan lebih dalam masih terbuka.
Kombinasi aksi profit-taking, kehati-hatian pasar menjelang data ketenagakerjaan AS, serta sinyal teknikal bearish mendorong penurunan harga emas hari ini. Meski demikian, para analis menilai tren jangka menengah masih tetap bullish selama ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan ketidakpastian global terus mendukung permintaan safe-haven.
Comments
Post a Comment